Berhasilnya pemerintah Indonesia menghentikan RMS merupakan salah satu upaya besar pemerintah untuk kembali pada NKRI. Pemberontakan RMS sendiri merupakan salah satu contoh ancaman terhadap NKRI yang menyebabkan beberapa dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif.
Beberapa dampak tersebut diantaranya seperti:
1. Dampak positif
Adanya pemberontakan RMS pastinya membuat masyarakat, terutama masyarakat Maluku kembali sadar akan pentingnya kesatuan bangsa.
Selain itu, diterapkannya kembali penghargaan dan juga pengembalian pedoman atau orientasi adat istiadat serta budaya Maluku pada masyarakat setempat.
Dimana kondisi tersebut juga menyadarkan masyarakat Maluku akan pentingnya dan kokohnya adat istiadat dan juga kebudayaan Maluku itu sendiri.
2. Dampak Negatif
Dibandingkan dengan dampak positif, RMS lebih banyak memberikan dampak negatif terutama bagi negara Indonesia. Beberapa dampak tersebut diantaranya seperti:Jatuhnya korban jiwa dan kerusakan materiil
Dampak yang sangat jelas terlihat dari adanya pemberontakan RMS adalah banyaknya korban jiwa yang berjatuhan dan juga adanya kerusakan materiil. Pemberontakan yang terjadi menimbulkan kericuhan dan juga ancaman tidak hanya bagi kestabilan Indonesia saja, tetapi juga menimbulkan ancaman bagi masyarakat.
Banyaknya korban yang yang ditimbulkan baik dari anggota RMS maupun dari pihak pemerintah Indonesia pastinya menjadi dampak yang negatif, belum lagi dengan banyaknya fasilitas negara maupun masyarakat yang menjadi rusak pula.Hubungan antar kelompok di Maluku tergangguBerdirinya RMS dan terjadinya pemberontakan juga menyebabkan hubungan antar kelompok di Maluku terganggu, terutama bagi kelompok pendukung RMS dan kelompok pendukung NKRI.
Mengancam stabilitas NKRI
Seluruh pemberontakan atau gerakan sparatisme secara jelas menyebabkan timbulnya ancaman bagi stabilitas NKRI, termasuk juga dengan terbentuknya RMS.
Terbentuknya RMS memberikan ancaman dan juga rasa ketidaknyamanan bagi wilayah Indonesia, dimana pada masa itu sedang dalam proses kembali dari RIS ke NKRI.Oleh sebab itu, pemerintah melakukan beberapa upaya menjaga keutuhan NKRI untuk menghentikan pemberontakan yang terjadi agar dapat menciptakan keamanan, kenyamanan, serta kestabilan NKRI.
Migrasi besar-besaran ke Belanda
Berhasilnya pemberontakan RMS dihentikan menyebabkan adanya migrasi besar-besaran oleh pada mantan serdadu KNIL dan juga para pendukung RMS ke Belanda. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, mereka bahkan juga membentuk pemerintahan dalam pengasingan di Belanda.
Di Belanda sendiri, mereka ditempatkan pada kamp-kamp dan perumahan yang terpencil.
Tidak hanya itu, mereka juga diisolasikan dari masyarakat Belanda pada umumnya, karena pemerintah belanda tidak mendukung pemberontakan RMS kembali setelah proses pemberontakan RMS tersebut gagal.
Hubungan Indonesia dan Belanda terganggu
Berpindahnya pemerintahan RMS ke Belanda, dan juga adanya anggapan bahwa Belanda juga ikut andil dalam pembentukan serta pemberontakan RMS kemudian menyebabkan pengaruh pada hubungan antara Indonesia dan Belanda, terutama pada masa itu.
Bahkan sempat adanya percobaan pembunuhan terhadap duta besar Indonesia, kemudian juga semakin memperburuk hubungan antara Indonesia dengan Belanda.
Terjadinya aksi terorisme di Belanda
RMS juga menyebabkan adanya aksi terorisme di Belanda, dimana kondisi tersebut merupakan suatu reaksi dari RMS terhadap pemerintah Belanda yang tidak mau membantu RMS.
Beberapa aksi terorisme yang sempat dilakukan seperti, percobaan pembunuhan duta besar Indonesia di Belanda tahun 1970, penyanderaan di gedung provinsi di Assen tahun 1978, dan lain sebagainya. Beberapa aksi teroris tersebut juga ikut memperburuk hubungan Indonesia dengan Belanda.
Memberikan dampak berkelanjutan
Selain beberapa dampak diatas, pembentukan dan pemberontakan RMS juga menyebabkan adanya dampak secara berkelanjutan.
Beberapa dampak tersebut seperti masih adanya pendukung RMS yang tidak ingin bergabung dengan NKRI, bahkan pada tahun 2002 terjadi pengibaran bendera RMS di wilayah Indonesia, tepatnya di wilayah Maluku.
Kejadian tersebut tentunya mengganggu dan juga mengancam persatuan NKRI, yang kemudian menyebabkan 23 oang ditangkap oleh aparat kepolisian Indonesia.
Bahkan tidak hanya berhenti disitu saja, pengibaran bendera RMS di Maluku terus berlanjut hingga tahun 2004, hingga menyebabkan adanya penangkapan dan juga konflik yang terjadi antara aktivis RMS dengan NKRI.
Itulah beberapa dampak RMS yang terjadi baik bagi Indonesia maupun juga bagi pihak Belanda.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pembentukan dan pemberontakan RMS memberikan dampak yang tidak kecil, bahkan tidak hanya berdampak bagi Indonesia saja namun juga berdampak juga bagi Belanda.
Pada Intinya, dampak RMS sangat mengancam kesatuan dan persatuan NKRI, karena tidak hanya berdampak pada saat itu saja namun juga memberikan dampak berkelanjutan yang mana dapat mengancam stabilitas NKRI kembali.
Demikian penjelasan mengenai dampak RMS, beserta dengan latar belakang, dan upaya pemerintah untuk memberhentikan pemberontakan yang terjadi. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat.