Peradaban awal Indonesia sebelum mengenal tulisan (Zaman Praaksara)
Sebelum mengenali
tahapan-tahapan atau pembabakan perkembangan kehidupan dan kebudayaan zaman
praaksara ini perlu kamu ketahui lebih dalam lagi apa yang dimaksud zaman
praaksara. Zaman Praaksara adalah istilahbaru untuk menggantikan istilah
prasejarahPenggunaan
istilah prasejarah untuk menggambarkan perkembangan kehidupan dan budaya
manusia saat belum mengenal tulisan adalah kurang tepat. Pra Berarti sebelum dan sejarah adalah
sejarah sehingga prasejarah berarti belum ada sejarah. Sebelum ada sejarah Berarti sebelum
ada aktivitas kehidupan manusia. Dalam kenyataannya sekalipun belum mengenal tulisan
makhluk yang dinamakan manusia ini sudah memiliki sejarah dan sudah
menghasilkan kebudayaan tersendiri. Untuk itu para ahli mempopulerkan istilah praaksara untuk
menggantikan istilah prasejarah
Praaksaraberasal dari 2 kata yakniperang yang berarti sebelum dan aksara yang berarti tulisan. Ada istilah yang mirip dengan istilah praaksara yakni istilah nirleka. Near yang berarti tanpa dan Leka berarti tulisan karena belum ada tulisan maka untuk mengetahui sejarah dan hasil-hasil kebudayaan manusia adalah dengan melihat beberapa sisa peninggalan yang dapat kita temukan zaman praaksara berakhir setelah mulainya zaman praaksara. Sampai sekarang para ahli belum dapat secara pasti menunjuk waktu kapan mulai adalah manusia di muka bumi ini tapi yang jelas untuk menjawab pertanyaan itu kamu perlu memahami Bagaimana kronologi perjalanan kehidupan kita di permukaan bumi yang rentan waktunya sangat panjang sekali.
Arti penting dari pembelajaran tentang zaman praaksara pertama-tama adalah kesadaran akan asal-usul manusia. Seperti tumbuhan memiliki akar semakin tinggi tubuh tumbuhan itu semakin dalam pula akarnya Menghunjam ke bumi hingga tidak mudah tumbang dari terpaan angin badai atau bencana alam lainnya. Demikian halnya dengan manusia semakin kita berbudaya seseorang atau kelompok masyarakat semakin dalam pula kesadaran kolektif tentang asal-usul dan penghargaan terhadap tradisi kita. Jika tidak demikian manusia yang melupakan budaya bangsanya akan mudah terombang-ambing oleh terpaan budaya asing yang lebih kuat sehingga dengan sendirinya kehilangan identitas diri jadi bangsa yang gampang meninggalkan tradisi nenek moyangnya akan mudah diketahui oleh budaya dominan dari luar yang bukan miliknya