Jika ada pemberontakan yang signifikan antara APRA dan tidak dalam sebuah perlawanan yang signifikan, kondisi ini disebabkan dengan adanya beberapa faktor. Pertama, karena dalam serangannya begitu mendadak, tidak ada pembalasan karena terhadap orang-orang APRA yakni dapat dicampur dengan KL dan KNIL.Adapun latar belakang tindakan tersebut, diduga kuat bahwa APRA ingin mendukung pendirian negara dalam Pasundan hingga negara tersebut dapat bergaul tanpa campur tangan TNIPada umumnya, pasukan Divisi Siliwangi TNI tidak mau, karena mereka telah menyerbu dengan wilayah Bandung tepat setelah perjanjian KMB terhadap Belanda, beserta melakukan kunjungan ke Kota Subang pada saat kejadian.
Pada pukul 11.00, sebuah sidang diadakan di Jakarta antara perdana menteri RIS dan Komisaris Tinggi Kerajaan Belanda di Indonesia. Ternyata tentara Belanda (diperkirakan 300 tentara Belanda) terlibat dalam insiden di wilayah Bandung. Selanjutnya, aksi bersama diputuskan.Dalam sebuah peristiwa pemberontakan APRA pecah pada tanggal 23 Januari 1950 di wilayah Bandung. Untuk sementara ini, APRA dapat melakukan serangan dan menduduki Bandung.